IMPLEMENTASI KURTILAS REVISI 2017

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003). Dalam kurikulum 2013 yang direvisi tahun 2017 ada bebeberapa perbedaan, diantaranya adalah Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat dengan memunculkan dan menginsert empat point penting yaitu PPK, Literasi, 4C, dan HOTS.

1. Mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Karakter peserta didik diperkuat dengan religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Gerakan PPK perlu diintegrasikan dan diperluas secara serempak oleh warga sekolah keluarga dan masyarakat antara lain :
Pemanduan kegiatan kelas, luar kelas, dan luar sekolah/ masyarakat/komunitas
Pemanduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penambahan dan pengintensifan kegiatan – kegiatan yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik
Penambahan dan penajaman kegiatan belajar dan pengaturan ulang waktu belajar peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah.

2. Mengintegrasikan literasi  dan menginsert literasi dalam RPP baik sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran.
Di dalam lingkup sekolah diharapkan peserta didik mampu mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui GLS. Gerakan Literasi Sekolah yakni sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Peserta didik di sekolah tidak hanya sekadar membaca dan menulis saja, namun pembelajaran juga mencakup keterampilan berpikir dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi itu sendiri dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).

3. Ketrampilan abad 21 yang diistilahkan menjadi 4C ( creative, critical thinking, communicative, dan collaborative).
Pembelajaran di sekolah diterapkan juga dengan 4C. 4C adalah jenis softskill yang mengimplementasikan keseharian dan jauh lebih banyak manfaat ketimbang penguasaan hardskill. Peserta didik diharapkan dapat lebih kreatif, berfikir kritis, berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak, dan dapat berkolaborasi dengan siapa saja.

4. Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill).
HOTS merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, peserta diharapkan untuk mampu berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif . Metakognitif, peserta didik diharapkan dapat memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. HOTS merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; mengevaluasi fakta/informasi yang didapat; dan mengkreasi dengan membangun gagasan/ide-ide.

Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan komponen RPP adalah:

  • Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan,
  • Identitas mata pelajaran atau tema/subtema,
  • Kelas/semester,
  • Materi pokok,
  • Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai,
  • Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
  • Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
  • Materi pembelajaran, memuat: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi,
  • Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai,
  • Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran,
  • Sumber belajar, dapat berupa: buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan,
  • Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan: pendahuluan, inti, dan penutup, dan
  • Penilaian hasil pembelajaran.

Perumusan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran pada Kurikulum 2013 pada dasarnya sama dengan rumusan tujuan pada umumnya. Mengingat terdapat perubahan yang signifikan pada prinsip pembelajaran maka rumusan tujuan perlu mengimplementasikan prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum 2013.

Setelah membuat Indikator Pencapaian Kompetensi IPK dari setiap KD dilanjutkan dengan membuat rumusan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan jabaran lebih rinci dari indikator (IPK). Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dari KI pengetahuan dan KD dari KI keterampilan dengan mengaitkan dimensi sikap yang akan dikembangkan. Perumusannya menggunakan Kata Kerja Operasional  (KKO) yang dapat diamati dan atau diukur, mencakup ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan.

Rumusan tujuan pembelajaran mengandung komponen Audience, Behaviour, Condition dan Degree (ABCD), yaitu:


  • Audience adalah peserta didik;
  • Behaviour merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan dicapai setelah mengikuti pembelajaran;
  • Condition adalah prasyarat dan kondisi yang harus disediakan agar tujuan pembelajaran tercapai, dan
  • Degree adalah ukuran tingkat atau level kemampuan yang harus dicapai peserta didik mencakup aspek afektif dan attitude.


Contoh tujuan pembelajaran pada KD dari KI 3 Pengetahuan :

Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menjelaskan fungsi masing-masing komponen penguat dengan universal audio dengan percaya diri

Penjelasan contoh tujuan pembelajaran pada KD dari KI 3 Pengetahuan:


  • komponen audience (A) adalah peserta didik
  • kompoen behavior (B) adalah dapat menjelaskan fungsi masing-masing komponen penguat depan universal audio
  • komponen condition (C) adalah Melalui berdiskusi dan menggali informasi
  • komponen degree (D) adalah dengan percaya diri


Contoh tujuan pembelajaran pada KD dari KI 4 Keterampilan :

Disediakan cairan pelarut pcb (ferriclorida) dan peralatan tangan peserta didik dapat membuat papan rangkaian tercetak (PRT) penguat depan universal dengan teliti

Penjelasan contoh tujuan pembelajaran pada KD dari KI 4 Keterampilan :


  • komponen audience (A) adalah peserta didik
  • kompoen behavior (B) adalah dapat membuat papan rangkaian tercetak (PRT) penguat depan universal
  • komponen condition (C) adalah disediakan cairan pelarut pcb (ferriclorida) dan peralatan tangan
  • komponen degree (D) adalah dengan teliti


Dan berikut adalah contoh RPP yang telah saya buat, dengan memunculkan dan menginsert empat point penting yaitu PPK, Literasi, 4C, dan HOTS.

RPP Bahasa Indonesia kelas X Revisi 2017

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

2 comments

Write comments