Tragedi 15 Mei
(Merita
Dwi Ananda)
Seperti tahun tahun yang telah berlalau.bertepatan dengan bulan suci ramadhan dimana pada tahun ini adalah bulan yang dinanti- nantikan oleh banyak orang. Datangnya bulan Ramadhan merupakan sebuah anugerah bagi para pemeluk agama Islam. Pada bulan ini pula ibadah kita dilipat gandakan oleh Allah SWT. keberkahan selalu dirasakan bagi semua orang terutama orang yang bertaqwa.
Pada bulan ini
banyak orang- orang yang berkeliaran selempar seriuh bukan tanpa tujuan. Mereka
berkeliaran untuk melakukan aktivitas jalan-jalan pagi. Dibulan Ramadhan ini
memberikan kesan. Banyak yang terlihat gembira dipagi hari. Mereka terlihat
tertawa lepas bersama kawannya. Namun ada pula yang jauh dari fitri ditahun-tahun yang lalu.
Pada tahun ini .disebuah desa
terpencil mengalami kejadian buruk yang diakibatkan dari balon udara. Bukan
dari balon udaranya langsung. Melainkan dari petasan yang mereka buat sendiri
yang nantinya akan diikut sertakan dalam penerbangan balon udara tersebut.
Tidak aneh karena tahun-tahun lalu pun penerbangan balon selalu disertai dengan
petasan. Pada tahun lalu petasan selau dibuat dengan bahan kertas.tetapi pada
tahun ini petasan tersebut dibuat berbeda
Para pemuda di desa tersebut
mempunyani inisiatif tersendiri untuk membuat petasan dengan berbahan dasar
dari botol kaca bekas minuman yang tidak terlalu besar ukuranaya. Awalnyaa
mereka membunyikan berapa buah petasan. Terlihat ketakutan ataupun kesal rasa
tersebut timbul akibat petasan-petasan kecil yang sengaja dilempar oleh
tangan- tangan jahil ke arah mereka .
Hari terus berganti
hingga pada saat mendekati fitri, banyak pemuda yang ingin membuat serta
menerbangkan balon udara karena hal seperti ini merupakan sebuah tradisi pada
tahun- tahun lalu para pemuda bermain ramai membuat serata menerbangkan balon
udara mereka tampak begitu puas melihat balon yang dibuat dapat terbang
melambung tinggi dengan sempurna. Rasa kepuasan begitu tampak mereka rasakan hal ini dapat dilihat dari expresi telah menuturi besarnya kerugian yang mereka keluarkan
untuk biaya balon udara tersebut.
Tetapi pada fitri kali ini begitu
tampak yang mereka buat. Dan hasilnya pun sempurana .tidak ada yang perlu di
kawatirakan .mereka memebayangkan kembali sebuah petasan tetapi petasan itu
tidak mau berbunyi akhirnya sebuah pemuda menekat memperbaiki. Ppemuda tersebut
berniat membunyikan kembali mulanya pemuda tersebut hanya memestikan apakah
petasan yang dibuat dapat berbunyi atau tidak. Lalu pemuda tersebut memuli
petasan dengan mengunakan benda kertas. Alhasil petasan tersebut membeledak!
Bukan seperti ledakan petasan pada umumnya melainkan petasan tersebut berbunyi
layaknya bom yang meledak.
Akibat dari
ledakan tersebut banyak yang menjadi korban kondisi para pembuat maupun beberapa
orang lainya yang melihat sangat kritis bahkan pemuda yang memukul petasan
tersebut harus kehilanang nyawa dan yang
lain hanya luka bakar hingga mereka di bawa ke Rumah Sakit untuk di operasi
EmoticonEmoticon