PERJALANAN HIDUPKU

 

PERJALANAN HIDUPKU

 

Karya: Citra Candra Dewi




 

Namaku lupita aku adalah anak tunggal dari keluarga yang sangat terpandang dikota ku.bisa di katakan aku adalah anak yang sangat dimanja oleh kedua orang tuaku,sekarang aku duduk dibangku kelas 11 SMA Nusa Bangsa sekolah yang paling baik di kota ku kedua orang tuakulah yang memilihkan aku sekolah di sana.tapi kebahagiaan tak kunjung kudapatkan karena kedua orang tuaku sibuk dengan bisnis yang digeluti saat ini,sampai-sampai tak saa waktu untuk bersama.aku yang dulu pernah merasakan kebahagiaan kini menjadi sebuah kenangan aku sekarang kurang diperhatikan oleh kedua orang tuaku setiap pulang sekolah hanya bik inah yang menemani aku dirumah,jadi tidak heran jika aku menjadi anak yang urakan bandel nakal sering keluar malam bahkan alkohol sudah menjadi minuman ku dan sudah menjadi teman setiaku.

 

Kulakukan hal hal seperti ini karena aku merasa hidup ini tiada artinya lagi dimata mama dan papa,mereka sibuk dengan dunianya bahkan lupa dengan buah hati semata wayangnya,saat aku sakitpun mereka tak pernah peduli denganku bahkan mereka hanya memberi aku uang untuk pergi ke dokter,sampai sampai mama dan papa tidak tau kalau aku sering minum minuman keras sering keluyuran tiap malam sering jalan sama cowok yang nggak jelas masa depan nya.

 

Pada saat ulang tahun kuaku inggin mama dan papa ada disampingku menemaniku merayakan hari bahagiaku,tapi itu hanya angan angan yang tak pernah terwujud aku merasa tak dibutuhkan bahkan mera lupan kalau hari ini hari sepesial ku,dihari ini sudah kuniatkan untuk pergi bersenang senang dwngan teman teman ku aku pagi pagi sekali sudah siap untuk pergi ke bascamp tempat biasanya aku nongkrong dengan teman teman,aku meneguk minuman yang tak seharusnya aku minum minuman yang sangat memabukkan yang membuat kepalaku puter-puter tak karuan karena terlalu banyak meminumnya,seharian penuh aku berada dibascamp itu dengan teman teman samapi menjelang larut malam pada saat itu aku tak memikirkan kehidupan akhirat yang ada dipikiran ku hanya bahagia dan bahagia.

 

Tepat pukul 11 malam aku diantarkan pulang oleh temanku karena tidak mungkin aq pulang dengan keadaan tak sadarkan diri sesampainya dirumah pun aku masih belum sadar mama dan papa sontak kaget melihat aku pingsan tak berdaya papa membawaku kekamar. sesaat kemudian akupun terbangun tapi kepalaku terasa sangat sakit mataku pun barkunang kunang kudapati mama dan papa disamping ku "tumben ma pa ada dirumah?" Gumam ku lirih "iya sayang mama dan papa sengaja pulang cepet karena mama dan papa ingat bahwa hari ini hari sepesial mu HBD sayang"kata mama sambil memeluk tubuhku sangat erat "apa mah,,,mama dan papa ingat kalau hari ini ualng tahun ku aku pikir kalian lupa,aku nungguin mama dan papa dari satu hari sebelum hari ini aku ingin merayakan bersama mama dan papa"kataku sambil meneteskan air mata,"tidak sayang kami tidak akan lupa kalau hari ini hari bahagia mu sayang"kata papa sambil mencium jidatku dan mengelus rambutku.

 

Inilah yang aku nanti nanti dari dulu saat saat seperti ini aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa,suatu pagi mama menyapa ku dengan lembutsambil berkata" selamat pagi sayang ku,sayang mama mulai saat ini akan stay at home mama akan selalu menemanimu mama akan selalu ada buat


kamu sayang"ucap mama sambil mengelus rambut ku akupun hanya tertunduk dengan deraian air mata yang memebasahi kedua pipiku dan yang mewakili kebahagiaan ku pagi ini.

 

Hari hari telah berganti hidupku sudah semakin membaik,hal hal yang dulu menjadi kebiasaan buruk ku perlahan lahan mulai kutinggalkan aku berfikir untuk memulai hidup hidup baruku bersama keluargaku tercinta aku memutuskan untuk berhijab merubah penampilan yang dulu sangat tidak layak untuk dipandang mata.

 

Sekarang aku habiskan waktu ku untuk dirumah aku memulai nya dari awal mulai aku sekarang seperti teroris tertutup dari ujung kepala hingga ujung kaki kecuali wajah dan tangan papa dan mama pun heran melihat aku yang seperti ini tapi tak masalah bagiku inilah awal hijrahku, iya kalau masalah sekolah sudah kuputuskan untuk berhenti sekolah setahun yang lalu saat aku masih naka dulu kalau saat ini aku belajar ilmu agama aku sekarang sering mengikuti kajian islam di pondok dekat rumahku bahkan teman²ku pun banyak anak pondoknya jadi aku sering bertukar cerita bersama mereka kami berbagi cerita satu sama lain saat ini sedikit demi sedikit sudah aku laksanakan perintah Allah dan aku jauhi laranganNya.

 

Aku mulai merubah pola pikirku yang dulu hanya memikirkan dunia tanpa memikirkan akhirat kini aku memperdalami ilmu agama ikut serta kegiatan yang diadakan pondok tempat ku mengaji.

 

Pertama hijrah banyak dari tetanggaku bahkan teman²ku yang mencibir yang tak suka dengan penampilanku yang sekarang tapi semua itu tak aku hiraukan toh dia tak tau apa arti hidup yang sebenarnya aku berusaha beristiqomah untuk menjadi muslimah terbaik karna aku berfikiran tak perlu susah² mengejar dunia karna sejatinya dunialah yang akan mengejar kita.

 

Kedua orang tuaku tak bisa berbuat apa² mereka mendukung apapun yang aku lakukan selama itu baik untuk diriku dan juga untuk orang lain.

 

Hari ini minggu ketiga aku mengikuti kegiatan dipondok tempat aku mengaji setelah bangun untuk melaksanakan sholat subuh akupun bergegas membereskan rumah aku memasak untuk sarapan pagi setelah itu aku bergegas mandi karna waktu sudah semakin siang,aku meminta bik inah untuk membangunkan papa dan mama yang dari tadi belum bangun mungkin mereka lelah dengan pekerjaan nya mangkanya mereka belum bangun.

 

Sebelum berangkat biasanya aku pamitan pada papa dan mama tapi berhubung mereka belum bangun aku titip salam untuk mereka pada bik inah aku hampiri bik inah yang menyiapkan makan pagi diruang makan"selamat pagi bikk"sapaku sambil mencubit tangan bik inah,"selamat pagi non kk semuanya sudah bersih non,makana sudah siap non nggak nunggu bibik bangun kenapa nggak nunggu bibik bangun non???"tanya bibik nyerocos tanpa henti akupun tersenyum melihat rau wajah bibik yang khawatir dengan aku"bik semuakan sudah beres rumah sudah rapi bersih makanan sudah siap jadi tugas bibik bangunkan papa dan mama dan satu lagi bik bilang sama mereka aku berangakt dulu karan sudah telat bik terimakasih bibik"aku cium tangan bibik lalu aku berangkat tanpa menunggu jawaban dari bibik karna aku sudah telat mengikuti kajian dipondok hari ini aku sedikit terburu buru sampai dipertigaan gang rumah aku tak melihat jika dari arah berlawanan ada sebuah mobil sedan melaju dengan


kecepatan sangat tinggi sesaat kemudian brrrraaaaaakkkkk.....

 

Saat itu aku hanya mendengar suara jeritan tangisan orang2 disampingku suara itu semakin hilang dan dunia semakin gelap aku lemas tak sadarkan diri.

 

Sebagian orang yang menolongku mendatangi rumahku memberitau keluargaku bahwa aku dibawa kerumah sakit mama yang mendengar kabar itu langsung bergegas kerumah sakit melihat keadaanku yang tak berdaya mama dan papa hanya memanjatkan doa semoga kesembuhan ada pada diriku.

 

Tak lama kemudian dokter yang menangani aku keluar dari ruanganku "Dok bagaimana keadaan lupita anak saya" tanya mama sambil menangis,

 

"Keadaan anak ibu sanagat kritis,saya akan berusaha semaksimal mungkin jika sudah tak sanggup bertahan untuk beberapa jam lagi maka itu semua takdir tuhan"jawab dokter sambil berlalu meninggalkan mama dan papa yang menangis Mama dan papapun gelisah melihat keadaanku yang semakin parah,meski aku memejamkan mata tapi aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa dikamar ICU mama dan papa yang berada disampingku tiada henti memanjatkan donya untukku hatiku menangis inilah masa² terakhirku tiba aku mendengar sayup sayup suara mama menangis agar aku cepat sembuh.

 

Aku bahagia disaat² terakhirku mama dan papa ada dusampingku tapi aku tak bisa membuka mataku,aku hanya dapat menangis dalam pejaman mataku dan merasakan semua ini untuk tetakhir kalinya.

 

Kondisiku semakin melemah aku sudah tak sanggup lagi menahan sakit ini terdengar suara papa membimbingku melantunkan syahadat untuk memudahkan aku meninggalkan dunia,aku ikuti suara papa dalam batinku mama menangis histeris disampingku sambil memeluk erat tubuhku yang sudah tak bernyawa ini akupun merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

 

Mentari pagi ini mengantarkanku pada peristirahatan terakhirku dan aku bahagia pada saat tuhan memanggilku aku sudah merubah semua gaya hidupku dan inilah akhir perjalanan hidupku.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »