Terjebak dalam
Halusinasi
Kurang lebih 8 tahun silam peristiwa itu terjadi tepatnya di desa terpencil
nan jauh dari kota yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai
petani ataupun buruh tani. Diantara penduduk desa itu terdapat keluarga
kecil yang kesehariannya bekerja keras membanting tulang agar dapat menghidupi
keluarganya. Sosok laki laki Dengan tubuh kurus serta tinggi itu mulai
melakukan aktivitas seperti biasa bekerja di sebuah hutan untuk mengurus
tanaman yang beberapa minggu lagi akan panen.
“ Bapak mau berangkat? ucap sosok anak kecil yang tak lain
adalah anak perempuannya. Laki-laki itu hanya menganggukkan kepala serta
memberi isyarat untuk mengirim makan siang karena ia tidak membawa bekal
ataupun makanan ringan hanya saja ia membawa sebotol air minum.
Mentari telah naik ke Cakrawala dengan keganasan sinar yang semakin
panas menyengat tubuh.Waktu telah tiba saatnya makan siang seorang perempuan
paruh baya menyiapkan makanan untuk sang suaminya yang sedari pagi bekerja di
hutan.” shear…. Tolong antarkan nasi ini pada Bapakmu ujarnya.
“Iya bu, tapi kalau sendiri Aku tidak berani” Ujar Sherly
“Coba kamu ajak adikmu "ujar Ibu Sherly setelah
beberapa menit akhirnya Sherly berangkat dengan mengajak adiknya.
Perjalanan
menuju hutan cukup jauh melewati pepohonan yang rimbun suasana sunyi membuat
hati kedua anak itu merasa merinding menelusuri pepohonan. Tak lama kemudian
sampailah di sebuah tempat dimana tiada seorangpun di tempat itu kecuali mereka
berdua. perasaan takut muncul di hati Sherly mulai timbul pikiran yang tidak
masuk akal.
“ Lho rell Bapak kok tidak ada ya?”Tanya Sherly pada adiknya.
“ Mungkin kakak lupa tempatnya coba kita cari di sana Kak "ucap adik Sherly.
“ Masa Kakak lupa sih perasaan tempatnya di sini .”
“Coba Kakak teriak panggil bapak siapa tahu bapak dengar.”
Sherly mencoba memanggil bapaknya namun tiada jawaban sama sekali yang ada hanya suara binatang-binatang hutan yang membuat kedua anak itu merinding. Setetes air mata jatuh dari pipi Sherly dan adiknya yang sedari tadi merasa ketakutan, pikiran mereka pun hanya memikirkan hal-hal yang negatif namun Sherly mencoba menenangkan adiknya walaupun hati Sherly sendiri tidak karuan memikirkan hal-hal yang aneh. "Sudah Dek jangan menangis coba kita cari lagi."
“Aku takut bapak kenapa-napa Terus kalau kita tidak bisa pulang gimana "ucapan Farell penuh ketakutan.
“Aduh! adikku yang paling ganteng nggak usah berpikir
yang aneh-aneh kamu itu pasti berhalusinasi tak karuan.”Ucap Sherly
mencoba menenangkan.Tertunduk lemas
tanpa suara membisu tiada berbicara sepatah katapun, perasaan tak karuan
menghampiri kepala Farell yang sedari tadi ketakutan akan keselamatan Bapak dan
dirinya.
Beberapa menit kemudian ada suara memanggil nama Sherly dari kejauhan dan
ternyata itu adalah Bapak mereka. Akhirnya mereka berlari menghampiri bapaknya
sambil membawa makanan tersebut. Kemudian mereka memberikan makanan
tersebut kepada bapaknya, merekapun makan bersama sambil menikmati suasana di
sekitar hutan tersebut. Selesai makan Sherly dan Farell bercerita kejadian yang
baru saja dialaminya, Bapaknya pun mendengarkan cerita anaknya sambil tertawa
terbahak-bahak.
.
EmoticonEmoticon